Berita 19 Nov 2025

SDP 2025 Berikan Pembelajaran, saat Digitalisasi Bertemu Manusia

Smart Digital Ports of the Future (SDP)

SDP edisi kesembilan diselenggarakan di Amsterdam pada 12-13 November 2025. Dalam setiap gelarannya selalu memberikan pembelajaran baru, kali ini bukanlah tentang tren teknologi, melainkan potensi manusia.

SDP kali ini memberikan penyegaran, di mana saat industri dipenuhi dengan pembicaraan tentang AI dan digitalisasi, forum kali ini menghadirkan kesimpulan bahwa "mesin sesungguhnya dari transformasi pelabuhan masihlah manusia".

Sepanjang konferensi, peserta diingatkan bahwa teknologi hanya menciptakan nilai ketika komunitas di sekitarnya terhubung. Kepercayaan, transparansi, dan tanggung jawab bersama yang digabungkan dengan arsitektur manusia di balik sistem dapat menciptakan ketahanan (resilience) industri.

Pembelajaran Penting dalam SDP

Sesi pertama mengangkat tema "The Unified Approach to the Smart Digital Port of the Future". Sesi ini membedah permasalahan utama dalam pelabuhan yang bukan hanya tentang mengejar alat paling canggih untuk industri, tetapi lebih kepada pertanyaan, "Apakah orang-orang kita selaras sebelum memasang sesuatu?"

Salah satu hal yang tersorot adalah panel yang seluruhnya wanita yang membahas tentang Sistem Komunitas Pelabuhan (Port Community Systems - PCS), sesi yang dengan cepat bergerak melampaui teknologi ke ranah perilaku, insentif, dan kepercayaan. Terdapat pengakuan bersama bahwa proyek PCS berhasil atau gagal jauh sebelum sebuah API atau model data ditulis.

Pelabuhan dapat merancang sistem yang sempurna, tetapi jika para pelaku di sekitar mereka berpegang pada "pola pikir benteng" (fortress mindset), data tidak akan pernah mengalir dengan cara yang memperkuat ekosistem yang lebih luas.

Menjadi jelas bahwa PCS bukan sekadar sistem, ini adalah "proyek sosial yang mengenakan jaket teknis." Ini adalah salah satu momen di mana acara tersebut secara jujur mengakui bahwa infrastruktur digital hanya berfungsi ketika infrastruktur manusia di belakangnya juga berfungsi.

Momen menonjol lainnya adalah panel ketahanan di Hari kedua. Otoritas Pelabuhan Algeciras menceritakan tentang pemadaman listrik yang melanda Spanyol dan Portugal, kilang yang menyala dalam mode darurat, lampu lalu lintas yang mati di seluruh kota, jaringan yang terputus satu demi satu, tim yang memompa bahan bakar secara manual karena pom bensin mati, menarik gagasan "ketahanan" dari teori langsung ke kenyataan yang dijalani.

Sistem yang bertahan melakukannya karena orang-orang telah bersiap, berkomunikasi, dan beradaptasi di bawah tekanan. Itu tidak sempurna atau mulus, tetapi berhasil, dan itu mengingatkan semua orang bahwa sebuah pelabuhan hanya setangguh ekosistem di sekitarnya.

Kesimpulan yang Ditonjolkan dalam SDP

Konferensi seperti SDP Europe 2025 ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita mungkin tidak memiliki semua jawaban, yang kita butuhkan adalah ruang untuk berbicara jujur tentang aspek kemanusiaan dalam digitalisasi. Di akhir acara, diperoleh pemahaman bersama dalam ruangan yaitu teknologi bukanlah akhir dari perjalanan.

Transformasi nyata terjadi karena orang memilih untuk bekerja secara berbeda dan bisa bekerja sama dengan teknologi baru. SDP tahun ini mengakui kebenaran tersebut, merangkulnya, dan bahkan bertindak berdasarkan kesimpulan tersebut.

(Disarikan dari www.porttechnology.org oleh Mochammad Alwi Hidayat)

Kembali
img