Berita 27 Nov 2025

Peringkat Pelabuhan Peti Kemas Terbaik Global 2025 Versi DNV dan Menon Economics

Perkembangan Transportasi Maritim

Transportasi maritim membawa 90 persen perdagangan global berdasarkan volume dan pelabuhan peti kemas saja menangani lebih dari 80 persen barang dagangan noncurah. Saat ini, pelabuhan tengah mengalami transformasi besar, didorong oleh meningkatnya arus perdagangan, kemajuan pesat dalam teknologi, dan meningkatnya tekanan untuk memenuhi target iklim.

Dari hal tersebut, DNV dan Menon Economics meluncurkan pemeringkatan pelabuhan peti kemas terbaik global melalui laporan "The Leading Container Ports of the World (LCP) 2025". Laporan ini membandingkan 160 pelabuhan berdasarkan 35 indikator yang dikelompokkan menjadi lima pilar.

Kelima pilar tersebut antara lain: pemberi kemampuan (enablers), konektivitas dan nilai pelanggan, produktivitas, keberlanjutan, dan dampak keseluruhan. Indikator-indikator ini didasarkan pada data objektif, seperti volume throughput, produktivitas tempat berlabuh, emisi per Twenty-foot Equivalent Unit (TEU), dan ketersediaan bahan bakar alternatif, serta dilengkapi dengan penilaian ahli dari pemangku kepentingan perkapalan terkemuka.

Dari indikator-indikator tersebut, didapatkan lima peringkat pelabuhan peti kemas yang terbaik secara global. Pelabuhan peti kemas tersebut sebagai berikut.

Peringkat Pelabuhan Peti Kemas Terbaik Global 2025

1. Singapura

Singapura meraih skor keseluruhan tertinggi, memimpin pada lima pilar pemeringkatan. Pelabuhan ini memiliki infrastruktur berkelas dunia, tata kelola yang transparan, dan konektivitas yang kuat. Pelabuhan ini memimpin keberlanjutan pengelolaan dari adanya otomatisasi canggih dan investasi awal dalam pengisian bahan bakar alternatif, koridor pelayaran ramah lingkungan, dan langkah-langkah pengurangan emisi yang signifikan.

2. Shanghai (Tiongkok)

Shanghai merupakan pelabuhan peti kemas tersibuk di dunia, memproses 51,5 juta TEUs pada tahun 2024. Memiliki skor Liner Shipping Connectivity Index tertinggi dan menawarkan layanan jalur utama yang luas. Peringkat kedua dalam keberlanjutan berkat infrastruktur listrik pantai (shore power) yang kuat dan inisiatif koridor hijaunya.

3. Ningbo-Zhoushan (Tiongkok)

Ningbo-Zhoushan menjadi pelabuhan peti kemas dengan pertumbuhan tercepat di dunia, menangani 39,3 juta TEUs pada tahun 2024 dan mencatat peningkatan volume sebesar 26% selama tiga tahun terakhir.

4. Busan (Korea Selatan)

Busan berfungsi sebagai pusat logistik Asia Timur Laut dan titik transshipment utama yang menghubungkan pasar Tiongkok, Jepang, dan Korea. Posisi strategis dan efisiensi operasional menjadikannya berperan penting dalam rantai pasokan regional dan global.

5. Rotterdam (Eropa)

Rotterdam merupakan pelabuhan peti kemas terbesar di Eropa dan pemimpin dalam keberlanjutan dan inovasi. Berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur bahan bakar alternatif, pasokan listrik di darat, dan teknologi digital twin, sehingga menempatkannya pada posisi teratas sebagai gerbang maritim terbaik di Eropa.

Peringkat LCP di atas melengkapi tolok ukur industri lainnya seperti laporan "Leading Maritime Cities of the World (LCM)" dengan memberikan penilaian terfokus pada kinerja pelabuhan peti kemas. Laporan ini menjadi refleksi agar pelabuhan dapat berinvestasi untuk memperkuat infrastruktur yang terukur, mempercepat digitalisasi, dan memimpin dalam keberlanjutan.

(Disarikan dari www.marinelink.com oleh Mochammad Alwi Hidayat)
 

Kembali
img