Tiongkok memiliki peranan penting bagi ekonomi global dan arus barang di seluruh dunia. Beijing memiliki 7 dari 10 pelabuhan tersibuk di dunia dan memiliki hubungan ekonomi yang sangat erat dengan tiga pelabuhan di negara lainnya yaitu Singapura, Busan dan Hong Kong. Di tahun 2001 hanya ada satu dari pelabuhan Tiongkok yang masuk dalam lima pelabuhan tersibuk di dunia. Pelabuhan-pelabuhan yang masuk dalam 10 besar berebut tempat dengan pelabuhan-pelabuhan utama Eropa dan Amerika Utara. Dominasi sektor pelabuhan saat ini tidak diragukan lagi di abad ke-21 ini.
Saat ini pelabuhan-pelabuhan Tiongkok adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari negara belt and road initiative (BRI). BRI merupakan strategi pembangunan global yang diadopsi oleh pemerintah Tiongkok melibatkan pengembangan infrastruktur dan investasi di hampir 70 negara dan organisasi internasional di Asia, Eropa dan Afrika. Sebelumnya BRI dikenal sebagai one belt one road (OBOR). Pemerintah Tiongkok menyebut BRI sebagai upaya meningkatkan konektivitas regional namun beberapa pengamat menilai hal itu sebagai dorongan dominasi Tiongkok dalam urusan global dengan jaringan perdagangan yang berpusat di Tiongkok yang ditargetkan selesai tahun 2049 bertepatan dengan peringatan 100 tahun Republik Rakyat Tiongkok.
Tiongkok mengucurkan 1 triliun dolar US untuk proyek mendesain ulang perdagangan global. Namun dalam tiga tahun terakhir Tiongkok menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah perang dagangdengan AS dan wabah virus corona, keduanya dinilai menjadi ancaman yang memutus jalur pelayaran yang sangat diandalkan.
Berikut lima besar pelabuhan di Tiongkok berdasarkan arus petikemas (TEUs) :
Shanghai - 42 juta TEUs
Pelabuhan Shanghai adalah pelabuhan tersibuk di dunia dengan sekitar 42 juta TEUs melewatinya setiap tahun. Arus petikemasnya setidaknya enam juta TEU lebih besar dari pesaing terdekatnya, Singapura, dan telah berada di urutan teratas sejak 2005. Pada Agustus 2019, Pelabuhan Shanghai dinobatkan sebagai ‘pelabuhan yang memiliki koneksi terbaik di dunia’ oleh UNCTAD, gelar yang diukur berdasarkan volume dan inovasi teknologi. Pelabuhan Shanghai dioperasikan oleh Shanghai International Port Group (SIPG), operator terminal terbesar di Tiongkok daratan. Pada 2018 SIPG memecahkan rekor volume TEUs selama 13 tahun berturut-turut.
Pelabuhan Shenzen - 27,7 juta TEUs
Pelabuhan Shenzen adalah pelabuhan tersibuk kedua di Tiongkok dan ketiga di dunia dengan arus petikemas 27,7 juta TEUs. Ini sebenarnya adalah nama kolektif yang diberikan kepada beberapa pelabuhan yang terletak disepanjang 260 kilometer dari garis pantai provinsi Guangdong. Beberapa operator terminal Tingkok terbesar ada di sana, termasuk China Merchant Ports dan Yantian International Container Terminal. Lalu lintasnya telah meningkat secara stabil dalam empat tahun terakhir, melonjak dari 24 juta TEU pada tahun 2014.
Ningbo-Zhoushan - 26,3 juta TEUs
Pelabuhan Ningbo-Zhoushan adalah pelabuhan tersibuk ketiga di Tiongkok dan keempat di dunia, dengan volume 26,3 juta TEUs per tahun. Sejak 2014 telah mengalami peningkatan arus petikemas hampir lima juta TEUs, sebagian besar berkat peningkatan jumlah rute sekarang sebagai akibat dari BRI. Ini juga merupakan pelabuhan tersibuk berdasarkan tonase dan menjadi yang pertama yang mengangkut 1 miliar ton pada 2017. Sebagai komponen utama BRI, pelabuhan ini sangat penting bagi rencana ekonomi Tiongkok yang lebih luas. Pada Mei 2019 pihaknya menandatangani kesepakatan dengan operator terminal Jerman HHLA untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan kolaborasi teknologi.
Guangzhou - 21,8 juta TEUs
Pelabuhan Guangzhou adalah pelabuhan peti kemas tersibuk keempat di Tiongkok dan kelima di dunia, dengan arus petikemas tahunan sebesar 21,8 juta TEUs. Pada 2018, Kota Guangzhou dinobatkan sebagai salah satu pelabuhan dengan pertumbuhan tercepat di dunia oleh Alphaliner, yang menegaskan statusnya sebagai salah satu mesin ekonomi Tiongkok. Pelabuhan Guangzhou merupakan salah satu dari banyak pelabuhan utama Asia yang bekerja sama dengan Pelabuhan Rotterdam untuk menghubungkan antara Eropa dan Timur Jauh.
Qingdao 18,2 juta TEUs
Pelabuhan Qingdao adalah pelabuhan tersibuk kelima di Tiongkok dan kedelapan di dunia, dengan arus petikemas tahunan 18,2 juta TEUs. Terpisah dari pelabuhan Tiongkok lainnya yang diduduki oleh pelabuhan Busan Korea Selatan, dan Hong Kong. Meskipun arus petikemasnya tidak sebanyak pelabuhan-pelabuhan di Tiongkok lainnya, Pelabuhan Qingdao masih berperan penting terhadap keseluruhan strategi maritim Tiongkok. Pelabuhan Qingdao memiliki 9,9% dari Terminal Gateway Vado di Italia, yang memberikan pijakan ke pasar Eropa.
(Disarikan dari www.porttechnology.org oleh Kharis Fauzi)